always remember...
Jumat, 19 Juni 2009
Plagiat: Cara Cepat Menuju Sukses.
Dalam dunia permusikan, mungkin cara-cara meniru itu sudah dianggap halal. Kita cari contoh lain. Saat grup vokal naik daun, semua ikut-ikutan. Saat sekarang yang lagi populer adalah musik grup band. Semua ikut, semua naik. Tidak ada yang mau mencari cara lain. Saya sangat menghargai usaha dari Afgan, Vidi Aldiano, Joeniar Arief, hingga Tompi, yang mencoba mencari celah dari berbagai grup band yang beredar dan membuat kita sebagai penikmat musik, merasa bingung.
Selanjutnya, mari kita cari, apa sebab orang-orang melakukan tindakan "plagiat"? Alasan utama: Biar laku, biar cepat sukses.
Industri permusikkan, bergantung kepada satu hal yang biasa kita sebut dengan: selera pasar. Selera pasar dibentuk oleh opini pasar. Opini inilah yang sulit diubah. Jika seseorang yang berpengaruh mengatakan, "Tonton acara A. Acara ini bagus", maka tentu banyak orang yang akan menonton. Bahkan, tidak perlu orang yang berpengaruh untuk melakukan tindakan ini. Tindakan ini bisa dilakukan oleh tukang sayur dan tukang becak sekalipun. Jika pasar sudah menghendaki untuk mengikuti A, maka itu sulit diubah.
Minggu, 07 Juni 2009
Partai Hijau Sunda Lupa Kulit
Mega dan Prabowo Didaulat Bermain Sisingaan
Minggu, 07 Juni 2009 | 16:22 WIB
TEMPO Interaktif, BANDUNG:-- Kandidat presiden Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, pasangannya disambut ribuan pendukungnya yang menunggu mereka di Gelanggang Olahraga Citra Arena, Bandung sejak Ahad (7/6) pagi.
Tiba menjelang gerimis, Mega-Pro langsung disambut kesenian daerah Jawa Barat Sisingaan, Oray Orayan dan Paciwit-ciwit. Juga suguhan tari topeng yang didatangkan khusus dari Cirebon.
Bahkan sebelum pidato, Mega-Pro sempat diajak puluhan anak-anak dari Saung Angklung Mang Udjo itu, bermain Oray Orayan dan Paciwit Ciwit. Dua tokoh ini sibuk berjingkrak dan tertawa sambil bertepuk tangan bersama.
Dalam acara deklarasi tim kampanye pemenanangan Mega Prabowo Jawa Barat, diisi pernyataan, dukungan dari kader, dan simpatisan dan PKB, PAN dan PDS, PPP yang ada di Jawa Barat. Juga berbagai ormas Jawa Barat. "Kami secara tegas mendukung, dan akan mengawal kemenangan Mega Prabowo, karena pasangan capres dan cawapres ini berjuang untuk kepentingan rakyat," kata Enjang Hudori Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Barat saat membacakan pernyataan bersama dukungan.
Dalam deklarasi tim kampanye Jawa Barat pasangan Megawati Prabowo, tampak hadir beberapa petinggi partai seperti Theo Safei yang juga tim kampanye Nasional Mega - Pro yang juga Ketua DPD PDIP Jabar Rudi Harsa Tanaya.
ALWAN RIDHA
-----Saya tentu tidak akan menjelek-jelekan salah satu pasangan Capres-Cawapres. Namun, tentu saya akan mengkritisi kebijakan partai-partai "Hijau" yang ternyata sudah lupa terhadap petunjuknya: Al-Qur'an dan Hadits.
Al-Qur'an menjelaskan umat Islam, bahwa kita sebaiknya tidak memilih pemimpin dengan jenis kelamin perempuan. Namun, saya juga tetap membuka ruang atas terpilihnya kaum perempuan sebagai presiden, dengan syarat bahwa tidak ada pilihan lain, atau ada unsur keterpaksaan di sana.
Namun, entah kenapa, saya tidak melihat unsur keterpaksaan dalam hal ini. Kita masih terbuka, bisa memilih Pak SBY, atau bisa memilih Pak JK. Mereka berdua masih bisa ditolerir menurut kepercayaan saya, dan bisa melanjutkan pembangunan dengan lebih cepat dan lebih baik untuk kepentingan-kepentingan yang Pro-Rakyat.
Sebelum itu, saya juga hendak bertanya: Pro-rakyat itu apa? Rakyat yang mana yang harus kita bilang PRO? Apakah kaum nelayan? Apakah petani? Apakah para supir pengangkut hasil panen dan ikan-ikan di laut? Tentu mereka punya kepentingan yang berbeda-beda. Apakah menurunkan harga BBM akan menyelesaikan masalah? Tentu tidak sedemikian itu permasalahannya.
Kenaikan ekonomi makro, seperti terlihat pada pencanangan target yang hendak diwujudkan oleh pasangan Mega-Prabowo hingga mencapai dua digit, apa itu merupakan salah satu wujud ekonomi kerakyatan? Dengan kita mengoptimalkan sumber daya alam, mengeksploitasi untuk kepentingan rakyat? Ya, saya pikir itu cara yang bagus, namun tidak realistis.
Namun, siapa lagi yang bisa realistis hari ini? Pemilu masih di awang-awang, sementara lembaga survei yang dulu dikatakan Independen, kini sudah tidak semerdeka dan sebebas dulu. Ada yang dibiayai oleh Capres SBY-Boediono. Lagipula, Boediono katanya terlalu membela kepentingan asing. Dan tampaknya kini yang bersih tinggal JK-Wiranto.
Jk-Wiranto: pasangan ideal, namun saya takut pengetahuan dan perkiraan saya tentang kaum pengusaha menjadi terbukti dan benar adanya. Saya ingat betul, bagaimana sulitnya membina kepentingan pengusaha dan pemerintah dalam waktu bersamaan. Pasti ada gesekan. Mau mengurusi korban lumpur Lapindo, tapi takut nanti usahanya rugi.
Sekarang, saya saja yang bertanya: Siapa yang Anda akan pilih? Itu tergantung Anda. Apakah Anda mau seperti Partai Hijau Sunda yang lupa kulit, atau tidak. Saya tidak membicarakan agama, namun saya minta politik dan agama tidak dipisah-pisahkan.
Politik ya politik, agama ya agama. Bisa gabung, Boi!!
Jumat, 05 Juni 2009
Reaction: Obama's Cairo speech
This article has been taken from www.bbc.co.uk.
US President Barack Obama urged an end to suspicion and discord between America and the Muslim world when he delivered a speech in the Egyptian capital Cairo on 4 June 2009. Here is some international reaction.
The government of Israel expresses its hope that President Obama's important speech will indeed lead to a new era of reconciliation between the Arab and Muslim world and Israel. We share the hope of President Obama that the American effort will signal a new era that will bring an end to the conflict and a pan-Arab recognition of Israel as the Jewish state living in security and peace in the Middle East.
Israel is committed to peace and will do its utmost to expand the circle of peace while taking into consideration its national interests, security first and foremost.
He seemed to place equal blame on the Israelis and the Palestinians... I have concerns about that because Hamas is a terrorist organisation that has been funded by the Syrians and the Iranians. Where he continues to say he will sit down with the Iranians without any preconditions, I just think that that puts us in a position where America looks weak in the eyes of their rulers.
I feel that the speech was balanced and offered a new vision of rapprochement regarding relations with Islamic states. [His speech shows that the US] will deal with the region's issues with a sense of balance. This includes the Palestinian question, the end to Israeli settlements, Palestinian rights, which must be respected.
The part of Obama's speech regarding the Palestinian issue is an important step under new beginnings. It shows there is a new and different American policy toward the Palestinian issue.
Speaking about a policy of pursuing a war against extremism and working towards two states for peoples on Palestinian lands is no different from the policy of his predecessor, George W Bush.
The speech was historic and important and reflects a positive direction for the new administration [in Washington] and it is a new start. The use of Koranic sayings plays a big part in a positive change of picture but there is a necessity for action.
The government of Iraq is comfortable with the clarity of the president in respecting commitments to Iraq and the timetable for withdrawal stipulated in the security pact. I think there is clear support of a right for a Palestinian state, and their right for a life, but Arabs are waiting for pressure to be exerted on Israel so it can stop its violations in Gaza and the West Bank.
The Secretary-General [Ban Ki-moon] believes that President Obama's speech is a crucial step in bridging divides and promoting intercultural understanding, which is a major objective of the United Nations. His message reaffirms our shared commitment to practise tolerance and live together in peace with one another as good neighbours.
The Islamic world does not need moral or political sermons. It needs a fundamental change in American policy beginning from a halt to complete support for Israeli aggression on the region, especially on Lebanese and Palestinians, to an American withdrawal from Iraq and Afghanistan and a stop to its interference in the affairs of Islamic countries. We have not seen any change in US policy towards the Palestinian cause.
Westerners, al-Qaeda is a bomb you planted - let's remove it together |
Obama's speech is good and Islam means peace. Obama, let's follow the verses you quoted from the Koran. Al-Qaeda has misinterpreted Islam and turned out to be the enemy of all mankind.
Islam says let all nations live peacefully and may the chaotic ones be punished. Islam does not order anyone to destroy mosques and churches. Westerners, al-Qaeda is a bomb you planted - let's remove it together.
With regard to Iran, the tone is significantly more positive than before, compared to the previous US administration, though still in some aspects negative. But I think Iranians alongside the people of the region expect the same change that Obama was promising to the American people, for American policies in the Middle East region as well. America has to change. Talking is not enough. As long as racism and apartheid continue to exist in Palestine there will be no peace in the region.
It was a remarkable speech, a speech which will certainly open a new page in relations with the Arab-Muslim world and, I hope, in the problems we have in numerous parts of the region.
I think on human rights there were many things that were commendable... but it is disappointing that when he talked about democracy in the Muslim world he wasn't more specific about some of the problems.
I don't expect that he would single out Egypt as the host country, but he might have mentioned, for example, a state of emergency that has been in effect for 30 years. And not just in Egypt but in other countries. He could have mentioned the imprisonment of dissidents.
The mention of terror group Hamas as a leader of Palestinians has some wondering just how far President Obama is going to change US policy toward the Mideast. In an apparent policy shift, President Obama on Thursday invited Hamas - a designated terror organization - to "play a role" in the future of the Palestinian people. During his speech to the Muslim world in Cairo on Thursday, the US president bluntly recognized the group, which has called for the destruction of Israel...
America for the first time is adopting a very wise strategy in acknowledging the other and that was clear in every word chosen by President Obama. In this context, where we see an Israeli government who is refusing even the least principles of the two-state solution, he made clear the American vision... There is nothing innovative.
Selasa, 02 Juni 2009
Kecelakaan Pesawat
Pesawat maskapai penerbangan Air-France yang membawa 228 orang dari Brasil ke Prancis telah menghilang dalam turbulensi, menurut seorang petugas penerbangan.
Headline sebuah website terkemuka itu membuat otak saya sedikit bingung. Mengapa di negara seindah, sebagus, dan diimpi-impikan oleh Andrea Hirata, bisa terjadi sebuah kecelakaan. Itu membuat saya sadar: Tidak ada setitikpun tanah di bumi ini yang luput dari pandangan-Nya.
Namun, segala sesuatu di bumi ini tentu tidak terjadi simsalabim seperti pesawat tadi yang katanya tersambar petir. Banyak kecelakaan pesawat di Indonesia terjadi dengan out of the blue, tidak ada petir, cuaca cerah, angin tenang, tiba-tiba gdubrak. Apa itu tidak aneh?
Mungkin, ada perbedaan mendasar yang harus kita garis bawahi. Di sana, pesawat itu masih baru, terawat, dan rata-rata mengalami pengecekan yang lebih ketat dibandingkan di sini. Sementara di sini, kecelakaan pesawat sudah biasa, sudah bukan headline, namun udah masuk lembar kedua di koran.
Di sini, anggaran kurang, sehingga pesawat yang dibeli adalah pesawat yang baru dibeli, bukan pesawat baru. Pesawat baru dibeli tentu berbeda dengan pesawat baru. Pesawat kita biasanya sudah berumur di atas 10 tahun, dan itu tentu sudah mengalami jam terbang yang tinggi. Ya, tentu wajar sajalah kalau di sini kecelakaan pesawat masuk halaman 2.